12 Nama Bulan Dalam Kalender Islam yang Harus Kamu Ketahui

0
787
12 Nama Bulan Dalam Islam
Penanggalan Kalender Hijriyah Dalam Islam

Islam merupakan agama yang semnpurna. Setiap urusan manusia Islam sudah mengaturnya dengan begitu detail dan teliti, salah satunya adalah sistem penanggalan.

Hijriah merupakan sistem penanggalan yang digunakan umat muslim dalam setiap acuan waktu kegiatan ibadahnya.

Apa kamu pernah memperhatikan, kenapa banyak bendera-bendera negara muslim memiliki simbol bulan dalam komposisinya?

Ya benar, jawabanya adalah karena hampir setiap ibadah dalam Islam selalu mengikuti pergerakan bulan dan tidak lepas darinya. Mulai dari sebagai alat ukur waktu, menentukan kapan memulai waktu berpuasa Ramadhan, bahkan bangsa Arab kerap menggunakannya sebagai penunjuk arah dalam perjalanan.

Dalam kalender Islam, penaggalan berdasarkan rotasi bulan seperti kalender pada umumnya, yaitu memilki 12 bulan. Walaupun begitu, penamaan nama bulannya berbeda dengan penamaan pada kalender Masehi.

Kalender Hijriah bukan merupakan ketentuan (wahyu) yang ditetapkan oleh Allah, walaupun begitu Al Quran sudah menegaskan bahwa terdapat 12 bulan yang sudah Allah tetapkan disisi-Nya.

Sebagaimana firman Allah dalam Al Quran surat at Taubah ayat 36,

Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ada dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram (bulan yang dimuliakan) ..”.

Berdasarkan beberapa riwayat, kalender Hijriah merupakan hasil ijtihad (kesepakatan) Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhu bersama para sahabat sejak abad ke-7.

Berbeda dengan sitem penanggalan Masehi. Penaggalan Hijriah dimulai sejak Rasulullah ﷺ memulai perjalanan hijrahnya dari Makkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Dan acuan dalam penaggalan Hijriah sangat terikat dengan peredaran bulan pada rotasinya.

Perhitungan Tanggal Hijriah dan Jumlah Harinya

Kalender Hijriah menggunakan pergerakan bulan terhdap bumi sebagai satuan untuk menghitung tanggal. Berbeda dengan kalender Masehi yang menggunakan pergerakan matahari terhadap bumi.

Perbedaan bulan Hijriah dan Masehi terletak pada jumlah harinya. Kalau satu bulan dalam perhitungan Hijriah hanya berjumlah 29-30 hari. Sementara jumlah hari pada kalender Masehi berjumlah 28-31 hari.

Dalam sekala tahun, satu tahun kalender Hijriah hanya mencapai 354-355 hari. Sedangkan pada kelander Masehi jumlah harinya bisa mencapai 356-366 hari.

Terkait penentuan kapan dimulainya waktu perhitungan harian. Kalender Hijriah dimulai sejak terbenamnya matahari (setelah adzan maghrib dikumandangkan), hal inilah kenapa umat muslim mulai sholat tarawih semalam sebelum esoknya berpuasa. Sedangkan pada hitungan kalender Masehi, waktu dimulainya sejak pukul 00.00 waktu setempat.

Nama-Nama Bulan Dalam Kalender Islam

Beberapa nama dalam bulan Hijriah bangsa Arab sudah menggunakannya sejak zaman sebelum kelahiran nabi ﷺ. Misalnya seperti Muharram, Rabi’al-Awwal, Rabi’al-Tsani, Rajab, hingga Dzulhijah.

1. Muharram

Bulan Muharram merupakan bulan pertama sebagai penanda awal dimulainya kalender Hijriah. Kata Muharram memilki makna ‘terlarang’.

Mulan Muharram merupakan salah satu bulan haram (bulan yang Allah muliakan) yang disucikan dan dihormati, bahkan oleh bangsa Arab jahiliyyah. Ketika bulan haram tiba, bangsa Arab berhenti dari peperangan yang biasa mereka lakukan.

2. Safar

Safar memilki makna, kosong. Karena pada bulan ini masyarakat Arab biasanya sering melakukan perjalanan sehingga meninggalkan rumahnya dalam keadaan kosong.

Kata safar juga memilki makna lain, yaitu kuning. Yakni bulan dimana biasanya dedaunan berguguran dari tangkainya menandakan hadirnya musim gugur.

3. Rabi’ul Awwal

Makna dari rabi’ adalah musim semi, dan awwal adalah permulaan, jadi maksunya adalah awal bulan ketika terjadinya musim semi pertama.

Pada bulan-bulan ini, umunya bagsa Arab baru selesai berperang setelah memeproleh kemenangan.

4. Rabi’ul Akhir

Sebagaimana rabi’ul awal. Blan rabi’ul akhir juga merupakan waktu terjadinya musim semi, hanya saja sudah masuk pada periode akhir.

Waktu pada bulan ini bisanya bangsa Arab mulai untuk menggembalakan hewan-hewan ternak mereka.

5. Jumadil Awal

Asal kata Jumadil adalah jumada, yak berarti lahan yang kering dan air yang membeku. Bulan Jumadil Awal biasanya menunjukkan bahwa musim kering pertama telah tiba. Pada bulan ini juga, musim kering sering terjadi.

6. Jumadil Akhir

Seperti halnya jumadil awwal. Jumadil Akhir merupakan periode akhir dari musim kering.

7. Rajab

Penamaan bulan Rajab berasal dari kata rajaba yang bermakna terhormat. Bulan ini merupakan salah satu dari empat bulan haram.

Kebiasaan yang sering dilakukan bangsa Arab manakala bulan Rajab tiba adalah berdiam diri di dalam rumah dan menahan satu sama lain untuk tidak berperang, karena haram berperang pada bulan-bulan yang dimuliakan (bulan haram).

8. Sya’ban

Kata sya’ban dalam bahasa Arab memilki makna pembagian. Pada bulan ini biasanya mereka mulai mencari air untuk persiapan berperang. Mereka membagi beberapa wilayah dan saling berpencar untuk bisa mencari air.

9. Ramadhan

Ramadhan berasal dari kata ar-Ramda yang berarti panas, dinamakan seperti itu karena pada biasanya bulan ini berlangsung selama musim panas.

Ramadhan merupakan bulan puasa, bulan dimana seluruh umat muslim menahan untuk tidak minum, makan, menyalurkan segenap syahwatnya demi meraih ketakwaan. Ramadhan juga merupakan bulan mulia yang mana Allah turunkan Al Quran di salah satu malamnya, yaitu malam lailatul qadar.

10. Syawal

Dalam makna bahasa, syawal sendiri berarti membawa. Pada bulan ini bangsa Arab juga sudah masuk dalam musim berburu sehingga mereka membawa berbagai persiapannya.

Selain itu, pada bulan syawal ini juga merupakan musim unta melahirkan dan membawa anaknya.

11. Zulqo’dah

Kata Zulqo’dah dapat diartikan dengan duduk ataupun istirahat. Pada bulan ini bangsa Arab biasanya sudah selesai berperang, sehingga inilah waktu dimana mereka istirahat pasca musim perang.

12. Dzulhijjah

Makna dari kata Dzulhijjah adalah ziarah.

Seperti namanya, masyarakat Arab biasa melaksanakan ibadah haji pada bulan ini, begitupula dengan kurban dan ziarah lainnya.

Bulan-Bulan Haram Dalam Islam

Dari dua belas bulan yang sudah dipelajari sebelumnya, dalam Al Quran Allah Subhanahu wa Ta’ala sudah menetapkan empat bulan mulia yang lebih agung disisi-Nya dibanding bulan lainnya, bulan yang mulia ini juga biasa disebut dengan bulan-bulan haram.

Sebegitu mulianya, masyarakat Arab sendiri yang merupakan bagsa yang “gemar berperang” pun sampai menghormati bulan-bulan ini dengan menunda peperangan mereka, dan ini sudah berlangsung sejak lama.

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu menafsirkan ayat tentang bulan haram, sebagai berikut;

في كلهن، ثم اختص من ذلك أربعة أشهر فجعلهن حراما، وعظم حرماتهن، وجعل الذنب فيهن أعظم، والعمل الصالح والأجر أعظم.

“(Janganlah kalian menganiaya diri kalian) dalam seluruh bulan. Kemudian Allah mengkhususkan empat bulan sebagai bulan-bulan haram dan Allah pun mengagungkan kemuliaannya. Allah juga menjadikan perbuatan dosa yang dilakukan di dalamnya lebih besar. Demikian pula, Allah pun menjadikan amalan shalih dan ganjaran yang didapatkan didalamnya lebih besar pula”.

(Tafsir Ibnu Katsir: 3/26).

***

Semoga Allah senantiasa menjaga kita dari setiap keburukan dan dosa. Juga menganugerahkan kepada kita keutamaan bulan-bulan haram yang Allah muliakan.

Amiin ya Rabbal ‘alamin.

Wallahu a’lam bisshawab.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini