Menuntut ilmu merupakan sebuah kewajiban bagi setiap muslim-muslimah yang harus ditunaikan guna memenuhi tugasnya sebagai seorang hamba di dunia.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menciptakan manusia tidak serta merta hanya untuk menjalani kehidupan saja, namun Ia menjadikan manusia di dunia tidak lain hanya untuk beribadah kepada-Nya.
Allah mengutus rasul kepada setiap umat sebagai pemberi petunjuk dan mengajarkan pokok agama supaya manusia bisa beribadah sesuai dengan apa yang Allah inginkan.
Dalam matan usul stalastah (syair keilmuan tentang dasar-dasar agama), setidaknya ada empat kewajiban bagi seorang muslim.
Pertama, mengetahui dan mengenal tentang hakikat rabb, nabi yang diutus kepadanya, dan juga mendalami Islam. Kedua, mengamalkannya. Ketiga, melaksanakan dakwah (mengajarkan agama). Dan yang ke empat adalah bersabar atas ujian di dalamnya. Inilah pokok agama.
Bagi seorang muslim, menyatakan dua kalimat syahadat tidak cukup untuk menyatakan keislamannnya, tapi juga perlu diyakini dengan hati dan diamalkan dengan perbuatan.
Hukum Menuntut Ilmu Itu Wajib
Sudah begitu banyak hadits menuntut ilmu yang diriwayatkan melalui jalur periwayatan yang shahih. Salah satunya;
Rasulullah ﷺ bersabada,
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ
Menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap Muslim. (HR. Ibnu Majah no. 224).
Dalam riwayat lain, imam Bukhari juga menyapaikan. “Pembahasan, mempelajari ilmu sebelum beramal.” Dalinya, surat Muhammad ayat 19. “Maka ketahuilah (ilmu) bahwa Tidak ada Tuhan (yang patut disembah) kecuali Allah, dan mohonkan ampun (amal) atas dosamu,..”. Kemudian beliau melanjutkan, “maka alangkah baiknya memulai dengan belajar ilmu, kemudian beramal.”
Apa Itu Ilmu?
Diksi ilmu begitu luas. Begitu banyak cabang pengetahuan ilmu yang bisa dipelajari seseorang dalam mencari kesuksesan di dunia, namun kalau ingin selamat dunia-akhirat, maka hanya satu yang bisa dipelajari, yaitu ilmu syar’i.
Menurut Abu Hanifah, ilmu agama adalah suatu pengetahuan yang bermanfaat guna mengetahui mana yang baik untuk dirinya dan mana yang buruk untuk dijauhi.
Ilmu merupakan pemberian dari Allah kepada orang yang dikehendaki-Nya, dengan sebab (belajar) yang diusahakan manusia.
Hal ini sebagaimana firman Allah di dalam Al Quran surat Al Hajj ayat 54;
وَلِيَعْلَمَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ أَنَّهُ ٱلْحَقُّ مِن رَّبِّكَ فَيُؤْمِنُوا۟ بِهِ
“Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Quran itulah yang hak dari Tuhan-mu lalu mereka beriman..”.
Ilmu juga merupakan wasilah untuk mencapai apa yang Allah inginkan dari hamba-Nya, iman takkan sempurna tanpa amal, dan amal tidak bisa dilakukan tanpa ilmu, dan satu saling terkait dengan yang lainnya.
Kita sudah mengetahui bagaimana sirah para sahabat terkait kesungguhan mereka dalam menuntut ilmu kepada nabi. Walaupun tingginya mobilitas bisnis mereka, namun hal tersebut tidak melalaikan dalam menuntut ilmu.
Imam Ahmad rahimahullah pernah mengatakan, “Kebutuhan manusia akan ilmu lebih dari minum dan makan. Kalau makan dan minum hanya diperlukan dua sampai tiga kali sehari, namun kalau ilmu kebutuhannya adalah di setiap waktu”.
Keutamaan Menuntut Ilmu Agama
Masjid merupakan pusat kehidupan dari umat muslim. Pada zaman rasulullah ﷺ dan para sahabat, masjid digunakan untuk berbagai macam kegiatan. Mulai dari belajar Al Quran, musyawarah, perencanaan strategi perang, bahkan sampai acara gulat pun di adakan di masjid.
Rasulullah juga bersabda bahwa majelis-majelis ilmu yang di adakan di masjid merupkan salah satu dari taman-taman surga.
Namun hal yang sangat disayangkan, saat ini minat masyarakat dalam menuntut ilmu kian menurun, masjid-masjid dan halaqoh keilmuan pun semakin sepi, shaf jamaah shalat pun semakin maju tanda kesadaran akan pentingnya tiang agama sudah tak lagi mengebu.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan hal ini adalah kurangnya pengetahuan dan pemahaman dalam ilmu agama.
Banyak dari kita yang belum mengetahui apa fadilah majelis ilmu dan keutamaan mentadaburi ayat-ayat Allah Ta’ala.
Fitrah manusia memang bergerak atas dasar keuntungan. Kalau tidak mengetahuinya, sebab apa yang akan menjadi alasan kita untuk belama-lama?
Begitupula halnya ibadah, kalau tidak tahu keutungan apa yang diterima, masihkah kita melakukan apa yang diperintahkan agama? Semoga Allah memudahkan kita menuju jalan-Nya.
Hal inilah yang menjadi sebab kenapa belajar ilmu agama menjadi sebuah urgensi, selain menjadi motivasi untuk mendapat ridha dan ganjaran hari nanti. Mengetahui bahwa kenikmatan besar yang telah Allah siapkan di surga nanti bisa menjadi sebab penggerak diri dalam menjeput janji Allah yang hakiki.
Menuntut ilmu dalam mempelajari fikih-fikih ibadah seperti shalat, puasa, zakat, dan haji merupakan satu-satunya jalan untuk meniti jalan yang sudah dilalui para nabi.
Hal inilah yang perlu kita sadari, mengetahui apa fadilah ilmu agama, keutamaan penuntut ilmu, dan keuntungan apa bagi orang yang mengamalkannya.
Al Quran san Sunnah sudah menyampaikan begitu banyak keutamaan ilmu dan penuntut ilmu, diantaranya adalah;
- Ilmu merupakan warisan para nabi dan rasul
- Di dalam Al Quran Allah tidak memerintahkan nabi Muhmmad ﷺ untuk meminta tambahan apapun kecuali ilmu
- Ilmu merupakan sebab dimudahkan jalan menuju surga
- Ilmu akan tetap bermanfaat dan selalu memberikan pahala kepada pemiliknya walaupun sudah meninggal dunia
- Orang berilmu (ulama) adalah orang yang paling takut kepada Allah Ta’ala
- Orang yang diberi ilmu agama merupakan seseorang yang Allah inginkan kebaikan untuknya
- Ilmu agama menjadi sebab diangkatnya derajat seseorang
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa menambah ilmu yang bermafaat untuk kita, juga memasukkan kita menjadi orang yang diangkat derajatnya dan dimasukkan ke dalam surga bersama para nabi, shiddiqin, syuhada, dan salihin. Amiin yaa Rabbal ‘alamin.
Wallahu a’lam bisshawab.