Dari segi bahasa, shaum atau puasa adalah upaya untuk menahan diri dari lapar, haus, dan apa yang membatalkan puasa dari terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari.
Bukan hanya tentang menahan lapar dan haus saja, puasa juga sering diartikan sebagai sarana untuk belajar menahan hawa nafsu dan emosi.
Mengapa puasa Senin-Kamis dan kenapa bukan di hari yang lain?
Hal ini berdasarkan penuturan Abu Qatadah ؓ. Bahwasanya Rasulullah ﷺ ditanya tentang puasa pada hari Senin. Kemudian beliau menjawab, “Itu adalah hari di mana aku dilahirkan, hari di mana aku diutus atau diturunkannya wahyu kepadaku.” (HR. Muslim)
Selain itu, Rasulullah ﷺ juga kerap melaksanakan puasa pada Kamis.
Hari Senin dan Kamis merupakan hari yang istimewa untuk umat muslim dan hamba-hamba Allah ﷻ. Sebab karena pada kedua hari tersebut, amalan seorang hamba diangkat ke langit. Karena inilah Nabi Muhammad ﷺ berpuasa pada hari Senin dan Kamis, beliau ﷺ ingin ketika amalannya diangkat ke hadapan Allah ﷻ beliau dalam keadaan berpuasa (shaum).
Puasa Senin Kamis bukanlah amaliyah satu paket yang tidak bisa dipisah pelaksanaannya. Untuk permulaan, seseorang boleh memilih apakah ia akan berpuasa pada hari Senin, atau Kamis saja.
Selain itu, hukumnya puasa Senin Kamis adalah sunah. Kalau dilaksanakan akan mendapatkan pahala. Tetapi jika tidak dilakukan, maka orang tersebut tidak akan berdosa karena bukan sesuatu yang wajib.
Nabi ﷺ juga mengajarkan, “Amalan yang paling dicintai oleh Allah ﷻ adalah amalan yang berkesinambungan, walaupun itu sedikit.” (HR. Muslim).
Setelah sudah terbiasa untuk berpuasa, maka untuk meningkatkan intens ibadahnya dapat dilakukan dengan berpuasa pada kedua hari itu.
Rasulullah ﷺ juga memberikan perhatian khusus terhadap puasa Senin dan Kamis. Beliau sangat jarang meninggalkannya lantaran karena manfaat dan keutamaan yang terdapat pada Senin dan Kamis tersebut.
Syaikh Musthafa Al Bugha dalam Fikih Manhaji juga menegaskan, dalil sunah puasa ini adalah berdasarkan hadits riwayat Aisyah ؓ. Ia berkata: “Nabi ﷺ selalu menjaga puasa Senin dan Kamis.” (HR Tirmidzi dan Ahmad; shahih lighairihi).
Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu juga memasukkan puasa Senin-Kamis dalam kategori puasa sunah yang para ulama bersepakat atas kesunahannya (termasuk ke dalam ijma’ ulama).
Tak hanya itu, pada hari Senin dan Kamis Allah ﷻ juga mengampuni dosa-dosa keturunan Adam, kecuali diantara mereka yang memiliki permusuhan sampai mereka berbaikan.
Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah ؓ, membuat pada sahabat bertanya-tanya, ada apa sebenarnya dengan hari Senin dan Kamis. Saat mereka bertanya pada beliau apa yang menyebabkan hal tersebut, maka sabdanya (Nabi ﷺ): “Sesungguhnya amal-amal itu dipersembahkan pada tiap Senin dan Kamis, maka Allah berkenan mengampuni setiap muslim atau setiap mukmin, kecuali dua orang yang bermusuhan.” Maka firman-Nya: “Tangguhkanlah keduanya” (HR. Ahmad).
Inilah satu amal keburukan yang tidak toleransi oleh Allah bagi pelakunya, yakni bermusuhan dengan sesamanya, sehingga tidak turun ampunan bagi keduanya sampai mereka saling berbaikan.
Adapun tata cara puasa Senin dan Kamis ini tidak berbeda dengan puasa pada umumnya, baik puasa Ramadhan maupun puasa sunnah lainnya.
Rasulullah ﷺ pernah bersabda; terkait dengan keutamaan puasa.
Rasulullah ﷺ dan para sahabat beliau biasa mengerjakan amal dengan niat tanpa melafalkannya. Sebab niat merupakan amalan hati, tanpa perlu melafalkan. Melafalkan niat bukanlah syarat, tetapi jumhur ulama berpendapat hukumnya sunnah dengan maksud membantu hati dalam menghadirkan niat, dan untuk menghindari was-was (bisikan) syaithan dalam hati manusia.
Sedangkan menurut mazhab Maliki, yang terbaik adalah tidak melafalkan niat puasa Senin Kamis karena tidak berasal dari Rasulullah ﷺ .
Niat Puasa Senin Dan Kamis
Berikut adalah niat puasa Senin dan puasa Kamis.
Berbeda dengan niat puasa pada bulan Ramadhan yang niatnya wajib disampaikan sebelum mengerjakannya. Niat puasa Senin dan Kamis tidak wajib dilakukan pada malam sebelum berpuasa.
Untuk amalan puasa sunah seperti ini, niat puasa bisa dilakukan pun setelah puasa sedang dijalankan. Selama pada hari itu belum makan, minum, berhubungan badan, atau menjalankan beberapa perkara yang membatalkan puasa.
Misal pada awalnya kita tidak berniat untuk puasa, namun setelah melihat tidak ada makanan di pagi hari, kita langsung niat berpuasa, maka ini diperbolehkan.
Hal ini sebagaimana terdapat pada sunah Nabi ﷺ manakala beliau menanyakan perihal ketersediaan makanan kepada Aisyah ؓ, yang kemudian Aisyah menjawab bahwa beliau tidak memasak. Nabi ﷺ pun mengatakan, “kalau begitu aku berpuasa”. Atau sebagaimana dalam riwayat.
Keutamaan Puasa Senin Kamis
Bukan hanya diangkatnya amal seorang hamba, Senin dan Kamis ternyata juga merupakan hari dibukanya pintu-pintu surga. Berikut beberapa keutamaan puasa Senin Kamis diantaranya;
1. Merupakan Teladan Rasul (Ittiba’)
Rasulullah ﷺ merupakan suri tauladan bagi seluruh umat Muslim di dunia.
Ketika kita mengikuti apa yang Nabi ﷺ lakukan, maka kita bukan hanya mendapat pahala, namun juga mendapatkan kasih sayang Allah ﷻ, dan ampunan dari-Nya.
Sebagaimana firman Allah ﷻ dalam kitab-Nya;
Keutamaan ini juga dijelaskan dalam satu riwayat tatkala Usamah bin Zaid pergi bersama budaknya ke bukit Al-Qurâ.
Ketika itu, Usamah dalam keadaan berpuasa sementara usianya sudah lanjut. Budak miliknya pun bertanya, “mengapa engkau berpuasa Senin-Kamis padahal engkau sudah lanjut usia?”
Usamah pun menjawab, “sesungguhnya Nabi Muhammad ﷺ berpuasa pada hari Senin dan Kamis.“
2. Hari Dikumpulkannya Amal Manusia
Seperti yang diketahui, amal manusia dikumpulkan pada hari Senin dan Kamis. Di kedua hari itu, amalan setiap orang diperlihatkan kepada Allah ﷻ.
Bukankan suatu keberuntungan apabila amal kita diperlihatkan sedang kita dalam keadaan berpuasa.
3. Hari Turunnya Rahmat dan Ampunan
Keutamaan lain dari puasa Senin Kamis adalah turunnya rahmat dan ampunan Allah ﷻ kepada semua umat mukmin dan muslim, kecuali dari mereka yang ada pertikaian. Sebagaimana yang telah disebutkan pada hadis sebelumnya.
4. Dibukanya Pintu Surga
Deskripsi surga memang tak terkira, tak pernah terlihat mata, didengar telinga, ataupun terbesit dalam hati manusia. Hanya bisa dideskripsikan dengan kata-kata. Itupun jauh dari nikmat yang sebenarnya.
Kalau ditanya, siapa yang tak ingin masuk surga? Bukankah ini impian setiap manusia.
Salah satu keutamaan dari puasa Senin Kamis adalah didekatkan seorang hamba dengan surga. Pada kedua hari itu, pintu surga dibuka.
Hal ini menunjukkan betapa mulianya kedua hari itu, dan betapa bahagianya orang yang berpuasa pada hari tersebut.
Sebagaimana yang disebutkan di dalam hadist;
Semoga Allah menjadikan kita hamba yang selalu mengikuti kebaikan, dan mendekatkan kita menuju tempat sebaik-baiknya balasan. Wallahu a’lam.