Pengertian Hasad, Ain, dan Bagaimana Cara Mencegahnya

0
484

Hasad dan ain merupakan salah satu dari penyakit yang tergolong sangat membahayakan. Bagaimana tidak, hanya dengan memandang bisa membuat seseorang sakit, dalam pembahasan yang lebih jauh malah bisa membuat seorang celaka atau bahkan meninggal.

Walaupun memang keduanya tidak dapat di katakan sama, tetapi keduanya memiliki sedikit kesamaan, yakni sama-sama termasuk dalam penyakit hati yang berbahaya dan mengganggu jika di biarkan.

Untuk lebih jelas dan rinci pada kesempatan kali ini mari kita bahas beberapa poin penting antara hasad dan ‘ain ini.

Pengertian Hasad dan ‘Ain

Hasad (iri, dengki) atau al hasad yang adalah sebuah pikiran atau tindakan berangan-angan yang di lakukan seseorang agar nikmat saudara seimannya hilang bahkan berpindah kepadanya. Sedangkan ain adalah sebuah penyakit atau gangguan yang berasal dari mata. Seperti sesuatu yang berawal dari kekaguman terhadap sesuatu namun dibarengi dengan fikiran yang negatif sehingga menjadikan bahaya atau penyakit pada objek atau makhluk yang di lihat.

Seperti itulah kurang lebih pengertian hasad & ain secara singkat, untuk lebih jelas dan detailnya berikut ini adalah beberapa poin penting yang harus di ketahui untuk dapat memahami keduanya:

Perbedaan hasad & ain dalam berbagai aspek dan prakteknya.

Hasad merupakan bentuk umum dari ‘ain. Maksudnya adalah, setiap penyebar penyakit ‘ain ini adalah termasuk sebagai pelaku hasad. Namun tidak setiap pelaku hasad adalah penyebar ‘ain. Sehingga keduanya bukanlah suatu hal yang bisa di anggap sama.

Pelaku penyakit ‘ain lebih membahayakan dari ia yang berlaku hasad.

Seseorang yang yang memiliki sifat hasad bisa jadi berhasad pada apa yang belum ia lihat atau bisa juga berhasad pada sesuatu yang di prediksi sebelum terjadi pada kenyataan. Sedangkan pelaku dari penyakit ‘ain tidak dapat melakukannya kecuali pada apa yang ia lihat, ‘ain nya tidak akan manjur jika tidak dengan melihat sesuatu yang benar-benar ada.

Selain itu, berdasarkan sumbernya kedua penyakit ini juga sangat berbeda. Jika hasad bersumber dari terbakarnya hati serta melebih-lebihkan suatu kenikmatan dari seseorang atau objek hasad dan berangan-angan memiliki kenikmatan tersebut. Sedang sumber dari penyakit ‘ain adalah berasal dari tatapan mata dan jiwa yang negatif dan buruk.

Perbedaan kelima antara penyakit hasad & ain ini adalah hasad tidak dapat terjadi pada pelaku atas apa yang tidak disukai agar terkena penyakit, seperti harta dan anak. Sedangkan ‘ain dapat terjadi atas apa yang dilihat dan disukai pelaku ‘ain agar terkena penyakit seperti anak dan hartanya.

Penyakit ain ini memang sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW. Beberapa riwayat bahkan menjelaskan penyakit ‘ain ini seperti dalam hadits riwayat Muslim. Rasulullah SAW bersabda : “Ain itu benar-benar adanya. Andaikan ada sesuatu yang dianggap bisa mendahului takdir, sungguh ‘ain itu bisa.” (HR. Muslim No.2188).

Selain itu terdapat juga salah satu hadits riwayat Muslim yakni, dari Aisyah Radhiyallahu’anha,beliau berkata: “Dahulu Rasulullah memintaku agar aku diruqiyah untuk menyembuhkan ‘ain”(HR. Muslim no.2195).

Penyebab Hasad dan ‘Ain

Selain memiliki perbedaan, keduanya juga memiliki kesinambungan mengenai sebab adanya penyakit ain ini. Penyebab utama penyakit ‘ain ini adalah pikiran yang negatif. Selain itu penyakit ini juga disebabkan oleh adanya perasaan hasad, iri dengki dan kagum. Ya, penyakit ‘ain ini memang disebabkan adanya perasaan iri dan dengki atas nikmat yang dimiliki orang lain. Orang yang memiliki sifat hasad tentu juga akan memiliki pandangan penuh kebencian sehingga terjadilah penyakit ‘ain tersebut.

Selain perasaan iri dan dengki, perasaan kagum yang berlebihan dan menimbulkan kekhawatiran juga bisa menyebabkan penyakit ‘ain.

‘Ain juga dapat terjadi pada benda mati
Selain terjadi pada manusia, penyakit ‘ain ini ternyata juga bisa saja terjadi pada benda mati. Banyak ulama mengatakan bahwa benda mati juga bisa terkena penyakit ’ain. Benda mati yang terkena ‘ain bisa berakibat rusak atau hancur secara tiba-tiba.

Dalam hadits, Rasullullah shallallahu’alaihi wasallam berdoa:


اللهم إني أسألك العفو والعافية في ديني ودنياي وأهلي ومالي


“Ya Allah, aku meminta ampunan dan keselamatan atas agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku” (HR. Abu Daud no.5074, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih Abu Daud). Dengan hadits diatas para ulama meyakini bahwa benda mati seperti harta juga bisa terkena ‘ain dan boleh di ruqyah untuk menyembuhkannya.

Cara Mencegah Penyakit Hasad dan ‘Ain

Walaupun dikatakan gangguan dan penyakit yang berbahaya, penyakit ‘ain dan juga hasad masih dapat di cegah dan dihindari. Untuk mencegah ‘ain, sebagian ulama berpendapat untuk mengucapkan /laa Haula walaa quwwata Illa Billah/. Namun pendapat ini tidak memiliki dasar yang kuat untuk di anggap mampu mencegah ‘ain. Sebagian ulama lainnya memandang bahwa penyakit ‘ain dapat di cegah dengan mendoakan keberkahan atau tabriik, yakni seperti mengucapkan: “baarakallahu fiik” (semoga Allah memberkahimu) atau “baarakallahu laka” (semoga Allah memberkahimu).


Selain itu hal yang sangat penting yang harus dilakukan untuk mencegah penyakit ‘ain itu adalah dengan menghilangkan rasa hasad (iri,dengki) terhadap orang lain. Ini adalah salah satu kunci agar penyakit ‘ain dapat dihindari dan dicegah.

Salah satu hadits yang memerintahkan kita untuk menghindari rasa hasad salah satunya adalah berikut ini, Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda:


لا تَباغضوا ، و لا تَقاطعوا ، و لا تَدابَروا ، و لا تَحاسَدُوا ، و كونوا عبادَ اللهِ إخوانًا


“Janganlah kalian (manusia)saling membenci, saling memutus hubungan, saling menjauh, saling hasad. Jadilah kalian sebagai hamba Allah yang bersaudara” (HR. Bukhari no. 6076, Muslim no.2559).

Selain hasad kepada sesama, untuk mencegah penyakit ‘ain bersarang pada kita, kita juga sebaiknya tidak hasad kepada berbagai macam nikmat yang di dapatkan orang lain seperti harta dan anak.

Cara Menghindari Penyakit Hasad dan Ain

Selain mencegah, kita juga bisa melakukan beberapa cara agar tidak terkena ‘ain. Cara yang bisa dilakukan dari diri sendiri adalah dengan menghindari sikap suka pamer, dan berhias diri dengan sifat tawadhu’.

Sebagai manusia sebisa mungkin untuk menghindari menyebut kekayaan yang dimiliki, kesuksesan usaha, kebahagiaan keluarga juga memamerkan foto anak, foto diri, foto suami atau istri dan hal-hal lain yang bisa menimbulkan rasa iri atau dengki dari orang yang melihatnya.

Selain menghindari sesuatu yang membuat orang lain merasa iri dengki, hindari juga menampakkan sesuatu yang mengundang rasa kagum berlebihan, karena hal tersebut juga bisa menyebabkan ‘ain sebagaimana di bahasa sebelumnya.

Cara Mengobati Penyakit ‘Ain

Walaupun sudah mengetahu bagaimana cara mencegah dan menghindari penyakit hasad & ain tentu tidak menutup kemungkinan seseorang terkena penyakit ‘ain. Cara yang bisa di lakukan untuk mengobati orang yang terlanjur Terkena ‘ain adalah seperti berikut ini :

Bersabar dan meyakini bahwa penyakit ‘ain itu terjadi atas izin Allah.

Melakukan beberapa cara yang bisa menyembuhkan penyakit ‘ain diantaranya seperti mandi dari bekas air mandi orang yang dianggap menyebabkan ‘ain.

Selain itu bisa juga mandi dengan air bekas wudhu orang yang menyebabkan ‘ain.

Cara terakhir yang bisa dilakukan untuk mengobati orang yang terlanjur Terkena ‘ain adalah dengan melakukan ruqyah syar’iyyah. Ruqyah syar’iyyah ini biasanya dilakukan dengan membacakan berbagai doa dan hadits seperti yang di contohkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam.

Semoga Allah Ta’ala senantiasa menjaga kita dari berbagai mata jahat, dan memberi karunia-Nya di dunia dan akhirat.

Wallahu a’lam bisshawab.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini