Tata Cara Shalat Sunnah Rawatib Dan Keutamaannya

0
637

Shalat rawatib adalah shalat sunah yang di lakukan sesudah atau sebelum shalat lima waktu. shalat rawatib ini memiliki keutamaan yang sangat istimewa meskipun bukan merupakan shalat yang wajib dilakukan. Sehingga banyak umat muslim yang melakukan shalat rawatib ini.

Hukum Shalat Rawatib

Shalat sunah rawatib memang tidak wajibkan untuk dilakukan oleh orang muslim, akan tetapi jika seseorang mengerjakan shalat sunah maka ia akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Shalat rawatib ini bisa menjadi penyempurna shalat fardu (wajib) seseorang jika ada kesalahan saat ia mengerjakannya. Sehingga shalat sunah rawatib ini sangat dianjurkan bagi umat muslim meskipun hukumnya tidak wajib.

Shalat sunnah rawatib terbagi menjadi dua golongan berdasarkan waktu dilakukannya, yaitu shalat sunnah qobliyah (sebelum shalat wajib) dan shalat sunnah ba’diyah (sesudah shalat wajib). Untuk niat shalat rawatib ini berbeda-beda, mulai dari rawatib isya, subuh, dzuhur, asyar hingga magrib sehingga jika anda ingin melakukan shalat sunah rawatib, pastikan bahwa niat yang anda ucapkan sudah benar dengan waktu shalat yang anda lakukan.

Jenis shalat sunnah rawatib

Shalat rawatib ini terbagi menjadi dua jenis berdasarkan seringnya nabi Muhammad SAW mengerjakannya, yaitu shalat sunah rawatib, muakad dan ghairu muakad, berikut penjelasannya.

1.      Shalat Sunnah Rawatib Muakkad

Shalat sunnah rawatib muakkad merupakan shalat yang selalu dikerjakan oleh Rasulullah SAW. Shalat ini memiliki 10 atau 12 rakaat, yaitu 2 atau 4 rakaat sebelum shalat dzuhur, 2 rakaat sesudah shalat isya, 2 rakaat sesudah shalat magrib, 2 rakaat sesudah shalat dzuhur dan 2 rakaat sebelum shalat subuh.

Diriwayatkan oleh Ibnu Umar bahwa ia mengingat Nabi Muhammad SAW, mengerjakan shalat 10 rakaat dengan 2 rakaat sebelum dan sesudah shalat dzuhur, 2 rakaat setelah shalat magrib, 2 rakaat sesudah shalat isya dan 2 rakaat sebelum shalat subuh. “(H.R. Al Bukhari)”.

Mengenai jumlah rakaat yang dilakukan sebelum shalat dzuhur, ada riwayat dari Aisyah yang mengatakan bahwa jumlah shalat rawatib nabi sebelum dzuhur ada 4 rakaat. “Nabi SAW tidak pernah meninggalkan 4 rakaat sebelum shalat dzuhur dan 2 rakaat sebelum shalat subuh”. (H.R. Al-Bukhari).

Pada riwayat lain, Ummi Habibah mengdengarkan nabi bersabda, “Barang siapa yang shalat sunah rawatib 12 rakaat dalam sehari semalam, niscaya akan dibuatkan untuk mereka sebuah rumah di surga”. (H.R. Muslim).

2.      Shalat Ghairu muakkad

Shalat sunnah ghairu muakkad merupakan shalat sunnah jenis kedua yang tidak selalu dikerjakan oleh Nabi Muhammad SAW, shalat ini kadang dikerjakan dan kadang juga tidak. Shalat rawatib ghairu muakkad ini terdiri dari 2 rakaat sesudah shalat sdzuhur, 4 rakaat sebelum shalat asyar, 2 rakaat sebelum shalat magrib dan 2 rakaat sebelum shalat isya.

Jumlah rakaat shalat sunnah rawatib dalam sehari semalam terdiri dari 22 rakaat yang terbagi dalam 5 waktu shalat wajib (fardu).


Dalam Fathul Muin Syarh Qurrotil ‘Ain bi Muhimmatid-Din (hlm. 158–159), Syekh Zainuddin Al-Malibary mengatakan, “Disunnahkan shalat sunnah rawatib 4 rakaat sebelum shalat ashar, 4 rakaat sebelum shalat dzuhur dan setelah itu 2 rakaat setelah shalat magrib dan disunnahkan menyambung 2 rakaat ba’diyah magrib dengan shalat fardu, dan tidak hilang keutamaan menyambung 2 rakaat ba’diyah magrib disebabkan melakukan dzikir ma’tsur setelah shalat fardu”.

“Lalu setelah isya 2 rakaat yang ringan begitu pula 2 rakaat sebelum shalat isya jika tidak sibuk menjawab adzan. Apabila di antara adzan dan iqomat ada waktu longgar untuk mengerjakan 2 rakaat sebelum isya, maka dapat dikerjakannya. Jika tidak, maka dilakukan setelah shalat isya dan 2 rakaat setelah shalat subuh”.

Tempat Mengerjakan Shalat Rawatib

Dalam mengerjakan shalat rawatib, dianjurkan untuk berpindah tempat setelah melakukan shalat fardu, baik itu imam ataupun makmum. Ini merupakan keterangan dari Ibnu Abbas, Abu Said, Ibnu Zubair dan juga riwayat dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhum.

Tata Cara Melakukan Shalat Sunnah Rawatib

  1. Membaca Niat

Niat shalat sunnah rawatib berbeda-beda berdasarkan waktu shalat fardu yang di lakukannya. Berikut bacaannya.

  • Niat shalat rawatib sebelum shalat subuh:

اُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Usholli sunnatash subhi rok’ataini qobliyatan mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala

Artinya “ Saya berniat shalat sunnah sebelum subuh dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”.

  • Niat Shalat Sunnah Sebelum Dzuhur


اُصَلِّى سُنَّةً الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatadh dhuhri rok’ataini qobliyatan mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala

Artinya “Saya berniat shalat sunnah sebelum dzuhur dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”.

  • Niat Shalat Rawatib Sesudah Shalat Dzuhur


اُصَلِّى سُنَّةً الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Ushalli Sunnatadh Dhuhri Rok’ataini Ba’diyah Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala

Artinya “Saya berniat mengerjakan shalat sunnah sesudah dzuhur dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”.

  • Niat Shalat Sunnah Sesudah Isya


اُصَلِّى سُنَّةً الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Usholli sunnatal isyaa’I rok’ataini ba’diyatti mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala

Artinya “ Saya berniat mengerjakan shalat sunnah sesudah isya dua rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta’ala”.

  • Kemudian mengucapkan bacaan Takbir
  • Membaca doa Iftitah
  • Membaca surat Al-Fatihah.
  • Lalu membaca surat yang di Sunnahkan (surat pendek)
  • Rukuk, I’tidal dan sujud dengan tuma’ninah
  • Duduk di antara dua sujud dengan tuma’ninah
  • Berdiri lagi untuk melakukan rakaat ke dua
  • Membaca surat Al-Fatihah
  • Membaca surat pendek
  • Rukuk tuma’ninah
  • I’tidal
  • Sujud pertama dan duduk diantara dua sujud
  • Sujud kedua
  • Terakhir membaca salam

Keutamaan Shalat Sunnah Rawatib

Beberapa keutamaan dalam menyelenggarakan shalat sunnah rawatib ini bisa diketahui dari salah satu riwayat Timizi, bahwa “Allah memberikan rahmat kepada seseorang yang shalat sunnah empat rakaat sebelum shalat ashar”.

  • Dibangunkan Rumah di Surga

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang tidak meninggalkan dua belas rakaat shalat sunnah rawatib, maka akan di bangunkan baginya rumah di surga”. (HR. At-Tarmidzi no.414, An-Nasa’i no.1794).

  • Lebih Baik Dari Dunia dan Seisinya

Bahkan, dua rakaat yang dikerjakan sebelum shalat subuh yang biasa disebut dengan shalat fajar juga lebih baik daripada dunia dan seisinya. Seperti yang di riwayatkan oleh Muslim dan Tirmizi, “Dua rakaat fajar lebih baik dari dunia dan seisinya”.

  • Allah Mengharamkan Api Neraka Baginya

Keutamaan yang lain bisa didapatkan saat menjalankan shalat sunnah sebelum shalat dzuhur dan sesudahnya.  Seperti hadis yang di riwayatkan oleh H.R. Tirmizi. “Barangsiapa melakukan empat rakaat sebelum shalat fardu dzuhur dan empat rakaat sesudahnya, maka Allah mengharamkan baginya api neraka.

Nah, itulah penjelasan tentang tata cara niat shalat sunnah rawatib beserta keutamaannya yang bisa kami informasikan kepada anda. Semoga informasi ini bisa bermanfaat untuk anda yang belum begitu paham dengan pengertian shalat rawatib dan tata cara shalat rawatib yang tentunya akan meningkatkan pahala bagi orang yang melaksanakannya, terimakasih.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini